Kamis, 26 Januari 2017

SHIBORI ITAJIME

Teknik Shibori dengan menggunakan lipat, bisa menggunakan perintang bisa tidak.
Setekah kain dilipat sesuai dengan pola yang diharapkan, kemudian dicelup ke pewarna. Cara mencelupkan ke pewarna kain juga akan mempengaruhi pola yang terbentuk nantinya.

Celup-celup dipilih disisi mana yang mau diwarna
nanti akan mempengaruhi corak hasil shibori

Mau ujungnya atau tepiannya yang dicelup bikin deg-degan dengan hasil akhirnya

Bisa juga tanpa celup dengan ditetesi biar ada corak beda,
bebas bergaya dech shibori sesuai ide kreatif yang membuat


Jumat, 20 Januari 2017

SEJARAH SHIBORI


   Shibori merupakan teknik tie dye yang sangat tua, telah ditemukan ribuan tahun yang lalu di Jepang. Persebaran shibori membagi periodesasi persebaran asal usul kebudayaan Jepang. Shibori adalah istilah di Jepang untuk berbagai cara untuk menghiasi bahan tekstil dengan cara membuat pola pada bahannyadan menutup bagian tertentu sebelum dicelup. Kata shibori berasal dari kata kerja shiboru, memeras, menekan. Meskipun shibori termasuk kedalam golongan khusus dalam teknik pencelupan tekstil, tetapi perluasan kata kerjanya lebih menekankan pada pekerjaan yang dilakukan pada bahan, proses untuk memanipulasi bahan. Biasanya teknik lain menghasilkan permukaan dua dimensi, shibori dapat menghasilkan bentuk tiga dimensi dengan cara dilipat, dikisutkan, dijahit, dijalin, atau ditarik dan diplintir. Bentuk akhir bahan dengan menggunakan metode ini didapat dengan beberapa cara lain, yaitu dengan mengikat dan membuat simpul.

    Shibori merupakan yang terkenal di Jepang dengan menggunakan bahan sutera di daerah Kyoto dinamakan Kyo Kanoko Shibori. Kyo Kanoko Shibori ini sangat terkenal di Jepang dan paling bagus untuk pakaian dan juga untuk dekorasi rumah. Shibori ini menggunakan teknik yang sangat tinggi dari waktu ke waktu makin sedikit pemuda yang menggemarinya. Lebih dari 20 tahun pemerintah dalam hal ini Kyoto Shibori Museum di Kyoto Jepang berusaha mengadakan pelatihan untuk menarik generasi muda agar tertarik dengan Shibori.

    Shibori pada mulanya yaitu generasi Kamakura hanya digunakan untuk para pendekar pedang di Jepang (samurai). Pada masa Tsujiga Hana atau lebih dikenal Muromachi shibori digunakan oleh istri-istri para pendekar samurai beserta anak-anaknya, pemuda dan juga para komandan militer pasukan samurai.

    Pada masa Edo, shibori sutra berkembang di daerah Kyoto untuk semua kalangan. Shibori linen dan katun berkembang di daerah arimatsu, narumi, bungo dan takase. Baju kanoko dengan menggunakan shibori kanoko merupakan baju yang paling bagus. Pada masa ini, banyak dikembangkan teknik dari shibori tanpa digambar. Metode yang digunakan lipat dengan perintang. Dan sampailah pada masa sekarang banyak kreasi dan motif shibori.